Senin, 22 September 2008

Program PECEL TEMPE

Kenapa PECEL TEMPE? Pecel Tempe adalah sebutan yang akrab untuk program PCTP (pecetepe) yaitu program Pendidikan Calon Tenaga Pimpinan yang diadakan oleh BankExim untuk karyawan dan calon karyawan yang akan dipromosikan menjadi tenaga pimpinan (officer ). Aku sendiri berkesempatan ngikutin program PCTP IX pada tahun 1988. Kebetulan angkatan IX ini terdiri dari 2 kelas yaitu kelas untuk yg berlatar belakang pedidikan ekonomi dan kelas non ekonomi. Aku yang berlatar belakang sarjana pertanian, maka masuk kelas non ekonomi. Waktu itu kita sebut kelas ekonomi dan kelas non ekonomi (kelas bisnis kali, he..he...) Pendidikan dilaksanakan di Jl. Juanda Jakarta tepatnya satu gedung dengan Cabang Gambir. Selama pendidikan, terasa sangat seru karena menggunakan sistem gugur, sehingga ada rasa deg-degan. Itulah awal perjalananku masuk sebagai keluarga besar BankExim, walaupun belum resmi karena masih harus bisa lulus dalam program pendidikan tersebut.

Dalam suasana yang baru saling kenal kita berupaya mencari teman yang kira2 bisa saling berbagi ilmu, yang jadi momok pada saat itu tentunya pelajaran Analisa Kredit. Aku sampe nguber2 Pak Husein yg saat itu nge-kos di bilangan Utan Kayu agar diajarin cara menghitung kebutuhan modal kerja. Selama jam-jam pelajaran, kita sering saling lempar joke termasuk para pengajar. Wah lucu2 dech... joke mengenai Pak Azis yang bujurnya disorot CCTV, dimonitor yang ada di ruang Bp. Kardiat (alm) katanya terlihat seperti tetek yang guede buanget... dan masih banyak lagi joke dari teman2 serta dari pengajar yang membuat kita semakin akrab. Angkatan IX terasa sangat berbeda karena jumlahnya relatif banyak dan terdiri dari karyawan dalam yang promosi menjadi officer dan calon pegawai baru.

Tiba saat yang paling mendebarkan adalah saat pengumuman kelulusan. Ternyata ada salah satu teman kita yang tidak lulus, karena nilainya memang jelek dan beberapa harus mengulang. Saya sendiri tidak perlu mengulang karena ternyata semua mata pelajaran lulus. Yang seru adalah cerita mengenai Pak Subur yang sudah telanjur pulang ke Sukabumi/ke Bandung karena ada perlu ketemu dengan ortu. Ternyata ada mata pelajaran yg harus diuji ulang yaitu Budgeting. Nah pak Subur sudah tidak bisa dihubungi, saat itu belum ada hp lho.. bagaiman caranya utk memberitahukan pak Subur? Tidak ada rekan yang sanggup utk mencari Pak Subur. Nah... akulah bersedia utk cari Pak Subur, tapi waktu itu bingung karena:

- Besok aku juga harus ujian Budgeting

- Aku tdk tahu Pak Subur ada dimana, di Sukabumi atau di Bandung

Aku nekat berangkat ke Sukabumi, berbekal info hasil ngobrol2 di wkt lalu dengan beliau bhw beliau pernah kerja di Show room mobil, aku datengin seluruh Show Room mobil di Sukabumi. Ternyata ada petugas satpam yang kenal dan dapat info alamat rumah mertua Pak Subur. Aku segera ke sana dan bertemu dengan istrinya pak Subur, katanya Pak Subur lagi di Bandung. Singkat cerita aku sampaikan maksud kedatanganku dan aku segera balik ke jakarta. Besoknya pada saat mau ujian ternyata Pak Subur sudah ada dan bisa ikut ujian Budgeting. Semua jadi lancar dan pak Subur akhirnya dinayatkan lulus. Puass banget rasanya kita teman seperjuangan bisa lulus.